Padatermometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi 100 skala.
yoindramughni yoindramughni Fisika Sekolah Menengah Pertama terjawab Iklan Iklan indahherlie indahherlie Angka muai gas itu apa sama dengan koefisien muai gas? kalo koefisien muai gas itu 1/273 atau 0,003660 Thx Iklan Iklan Pertanyaan baru di Fisika Jika,mesin brrkapasitas 4 Kj. Berapa,lama menghiduokan lampu 8000 watt hitunglah kalor yang di butuhkan untuk mendidihkan 2 Liter air pada tekanan 1 ATM,jika suhu air semula 20°C diketahui massa jenis air 1,10³ Kg/M³ dan … kalor jenis air 4,2×10³J/ di ingat air mendidih pada suhu 100°C pada tekanan 1 ATMmohon di jawab yh . Sebuah benda memiliki gaya sebesar 6,5 N dan berpindah sejauh 5 m. Usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah 2. Gambar berikut menunjukkan gelombang longitudinal mom m mmor mm morr ro 100 cm Jika frekuensi gelombang 90 Hz. Maka Cepat rambat gelombang adalah . … ... jika massa jenis air 1000 kg/m³ dan gravitasi bumi 10m/s², tekanan hidrotatis yg di terima oleh ikan sebesar? Sebelumnya Berikutnya Iklan
Sebuahtitik pertemuan antara wujud cair, padat, dan gas disebut dengan titik tripel. Tahukah kamu air memiliki sifat anomali, dimana sifat ini merupakan peristiwa yang terjadi bertentangan dengan peristiwa pada umumnya. Anomali yang terjadi pada air bisa terjadi hanya pada saat suhu 0 derajat celcius hingga 4 derajat celcius.
Batang baja yang mula-mula memiliki panjang 1 meter dipanaskan hingga mengalami kenaikan suhu sebesar 80°C. Jika besar koefisien muai panjang baja ada … lah 0,000011/°C, panjang batang baja setelah dipanaskan adalah .... A. 100,011 cm B. 100,010 cm C. 100,088 cm D. 108,011 cm
Fisika Termodinamika. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujungnya berbeda (lihat gambar). Apabila koefisien konduktivitas logam P setengah kali koefisien konduktivitas logam Q, serta AC = 2 CB, suhu di C adalah. Perpindahan Kalor Secara konduksi, Konveksi, dan Radiasi. Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor.
Pada zat padat, bisa terjadi tiga jenis pemuaian, yaitu pemuaian panjang, luas, dan volume. Pemuaian Panjang Pemuaian panjang adalah pertambahan ukuran panjang suatu benda dari panjangnya semula karena kenaikan suhu. Pemuaian panjang umumnya terjadi pada benda berbentuk batang. Contoh pemuaian panjang zat padat adalah pada kawat dan rel kereta api. Kawat listrik yang terbuat dari tembaga dapat memuai pada siang hari karena adanya kenaikan suhu akibat terik matahari. Sedangkan, pada rel kereta api seringkali terjadi pembengkokan karena mengalami pemuaian panjang ketika suhunya meningkat. Alat untuk menyelidiki atau mengukur besarnya pemuaian panjang zat padat disebut musschenbroek. Cara kerjanya adalah ketika batang logam dipanaskan, batang tersebut akan memuai sehingga mendorong jarum skala musschenbroek yang menunjukkan besarnya pertambahan panjang. Pemuaian panjang dipengaruhi oleh panjang awal benda, koefisien muai panjang benda, dan besarnya kenaikan suhu. Koefisien muai panjang adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda setiap satuan panjang saat mengalami kenaikan suhu 1 oC. Koefisien muai panjang disimbolkan dengan α alfa. Koefisien muai panjang suatu zat padat bergantung pada jenis zat atau bahan. Berikut ini adalah tabel contoh nilai koefisien muai panjang untuk beberapa jenis zat Zat Padat Koefisien Muai Panjang /oC Aluminium 2,4 x 10-5 Kuningan 1,9 x 10-5 Tembaga 1,7 x 10-5 Kaca Biasa 0,9 x 10-5 Kaca Pyrex 0,32 x 10-5 Baja 1,1 x 10-5 Bila panjang mula-mula sebuah benda yang bersuhu T0 adalah L0, maka panjang benda setelah dipanaskan hingga suhu T dapat diketahui melalui rumus pemuaian panjang ΔL = L0 . α . ΔT, atauLt = L0 + L0 . α . ΔT, atauLt = L0 {1 + αT - T0} Keterangan ΔL Lt - L0 = pertambahan panjang benda mΔT T - T0 = perubahan suhu oC Lt = panjang benda setelah dipanaskan m L0 = panjang benda mula-mula m α = koefisien muai panjang /oC T = suhu benda setelah dipanaskan oC T0 = suhu benda mula-mula oCSementara itu, rumus koefisien muai panjang dituliskan dengan persamaanα = ΔL / L0 . ΔT Pemuaian LuasPemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda dari luasnya semula karena kenaikan suhu. Pemuaian luas umumnya terjadi pada benda berbentuk keping atau lempengan. Contoh pemuaian luas zat padat adalah kaca, seperti kaca pada jendela. Itulah sebabnya mengapa sehingga bingkai jendela dibuat lebih besar daripada luas kaca sehingga terdapat celah kosong antara kaca dan bingkai jendela. Tujuannya adalah ketika kaca memuai akibat cuaca panas, kaca tidak menekan bingkai karena masih ada celah kosong sehingga kaca tidak pecah. Pemuaian luas dipengaruhi oleh luas awal benda, koefisien muai luas benda, dan besarnya kenaikan suhu. Koefisien muai luas adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan luas benda setiap satuan luas saat mengalami kenaikan suhu 1 oC. Koefisien muai luas disimbolkan dengan β beta. Apabila luas sebuah lempengan benda yang bersuhu T0 adalah A0, maka luas lempengan tersebut setelah dipanaskan hingga suhu T dapat diketahui melalui rumus berikut ΔA = A0 . β . ΔT, atauAt = A0 + A0 . β . ΔT, atauAt = A0 {1 + βT - T0}, atauAt = A0 {1 + 2αT - T0} β = 2 . α Keterangan ΔA At - A0 = pertambahan luas benda m2ΔT T - T0 = perubahan suhu oC At = luas benda setelah dipanaskan m2 A0 = luas benda mula-mula m2 β = koefisien muai luas benda /oC T = suhu benda setelah dipanaskan oC T0 = suhu benda mula-mula oCSementara itu, rumus koefisien muai luas dituliskan dengan persamaanβ = ΔA / A0 . ΔT Pemuaian Volume Ruang Pemuaian volume ruang adalah pertambahan ukuran volume suatu benda dari volumenya semula karena kenaikan suhu. Pemuaian volume umumnya terjadi pada benda berbentuk balok atau bola. Contoh pemuaian volume ruang zat padat adalah pada bola logam yang tergantung dan dikeliling cincin. Pada keadaan awal, bola dan cincin logam tidak bersentuhan karena terdapat jarak antara keduanya. Kemudian, bola logam itu dipanaskan di atas api pembakar selama waktu tertentu. Setelah bola logam dipanaskan, ternyata tidak ada jarak antara bola logam dan cincin. Hal tersebut terjadi karena bola logam yang merupakan benda padat memuai ketika dipanaskan, ukuran volume bola bertambah besar dibanding ukuran semula. Pemuaian volume dipengaruhi oleh volume awal benda, koefisien muai volume benda, dan besarnya kenaikan suhu. Koefisien muai volume adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan volume benda setiap satuan volume saat mengalami kenaikan suhu 1 oC. Koefisien muai volume disimbolkan dengan γ gamma. Apabila volume sebuah benda yang bersuhu T0 adalah V0, maka volume benda setelah dipanaskan hingga suhu T dapat diketahui melalui rumus pemuaian volume berikut ΔV = V0 . γ . ΔT, atauΔV = V0 . 3α . ΔT, atauVt = V0 {1 + γT - T0}, atauVt = V0 {1 + 3αT - T0} γ = 3 . α Keterangan ΔV Vt - V0 = pertambahan volume benda m3ΔT T - T0 = perubahan suhu oC Vt = volume benda setelah dipanaskan m3 V0 = volume benda mula-mula m3 γ = koefisien muai volume /oC T = suhu benda setelah dipanaskan oC T0 = suhu benda mula-mula oCSementara itu, rumus koefisien muai volume dituliskan dengan persamaanγ = ΔV / V0 . ΔT 2. Pemuaian Zat Cair Zat cair hanya mengalami pemuaian volume saja. Proses pemuaian zat cair lebih cepat dari pemuaian zat padat. Contoh pemuaian volume zat cair adalah air dalam panci yang dipanaskan di atas kompor. Air yang menerima panas akan mengalami pemuaian volume yang ditandai dengan tinggi muka air dalam panci naik. Alat yang digunakan untuk menyelidiki atau mengukur pemuaian zat cair disebut dilatometer, yaitu sebuah labu kaca yang mempunyai pipa kecil dan dilengkapi skala. Cara kerja alat ini, dilatometer diisi suatu jenis cairan, misalnya alkohol, hingga garis nol. Kemudian, labu berisi alkohol ini dicelupkan ke dalam sebuah bak yang berisi air panas. Mula-mula permukaan alkohol sedikit turun, kemudian naik dengan cepat melampaui kedudukan semula. Hal ini disebabkan pemuaian alkohol lebih besar daripada pemuaian kaca labu. Pada umumnya, zat cair akan memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan. Besarnya pemuaian dipengaruhi oleh koefisien muai volume yang bergantung pada jenis zat cair. Berikut ini adalah tabel nilai koefisien muai dari beberapa jenis zat cair Zat Cair Koefisien Muai Volume /oC Etil Alkohol 1,12 x 10-4 Gliserin 4,85 x 10-4 Raksa 1,82 x 10-4 Air 4 x 10-4 Aseton 1,5 x 10-4 Benzena 1,24 x 10-4 Namun, khusus untuk air terdapat anomali ketika ia berada pada suhu 0 oC hingga suhu 4 oC. Keadaan inilah yang lazim disebut dengan istilah anomali air. Air apabila mengalami pemanasan dari suhu 0 oC hingga suhu 4 oC, maka air akan menyusut. Sebaliknya, apabila mengalami pendinginan dari suhu 4 oC hingga 0 oC, air justru memuai. 3. Pemuaian Zat Gas Sama dengan zat cair, pada gas hanya terjadi pemuaian volume saja. Pemuaian gas lebih cepat dari pemuaian zat padat dan cair. Gay-Lussac menyatakan bahwa besarnya koefisien muai volume untuk semua gas adalah sama besar, yaitu 1/273 oC atau 0,003663 /oC. Umumnya, ketika gas dipanaskan pada suhu tertentu, maka volumenya akan bertambah. Bukti bahwa gas memuai jika dipanaskan adalah balon karet berisi gas/udara akan meletus ketika dipanaskan. Namun, pemuaian gas tidak hanya disebabkan oleh suhu saja, tetapi bisa juga disebabkan oleh tekanan. Terdapat suatu kondisi di mana gas pada ruang tertutup suhunya dijaga tetap, tetapi tekanannya diperkecil dari tekanan awal, maka volume gas akan bertambah. Pemuaian gas dibedakan menjadi tiga macam, yaitu Pemuaian gas pada suhu tetap isotermal Pemuaian gas pada tekanan tetap isobar, dan Pemuaian gas pada volume tetap isokhorik Pemuaian Gas Suhu Tetap Isotermal Pada proses isotermal, suhu gas tetap sehingga perubahan energi dalam sistem sama dengan nol karena energi dalam hanya bergantung pada suhu awal isotermal dapat diperoleh dengan menempatkan gas pada wadah yang berdinding konduktor panas tipis yang ditempatkan pada reservoir yang suhunya tetap. Hukum yang berkaitan dengan pemuaian gas pada suhu tetap disebut Hukum Boyle, yang menyatakan bahwa Gas yang ditempatkan dalam ruang tertutup dengan suhu dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Pemuaian gas pada suhu tetap isotermal dirumuskan dengan persamaan P1 . V1 = P2 . V2 Keterangan P1 = Tekanan awal gas Atm V1 = Volume awal gas m3 P2 = Tekanan akhir gas Atm V2 = Volume akhir gas m3 Kalor yang masuk pada gas semuanya dilakukan untuk kerja sehingga gas berekspansi memuai. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap Isobarik Pemuaian gas pada tekanan tetap artinya menjaga agar tekanan di dalam wadah sama dengan tekanan di luar wadah pada saat suhu dinaikkan. Pada keadaan ini, partikel-partikel gas akan bergerak saling berdesakan ke segala arah. Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku Hukum Gay Lussac, yang menyatakan bahwa Gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Rumus pemuaian gas pada tekanan tetap dituliskan dengan persamaan V1/T1 = V2/T2 Keterangan V1 = Volume awal gas m3 T1 = Suhu awal gas oC V2 = Volume akhir gas m3 T2 = Suhu akhir gas oC Pemuaian Gas pada Volume Tetap Isokhorik Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yang menyatakan bahwa Jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Rumus pemuaian gas pada volume tetap dituliskan dengan persamaan P1/T1 = P2/T2 Dengan menggabungkan Hukum Boyle dan Hukum Gay Lussac, diperoleh persamaan = Manfaat dan Kerugian Pemuaian Prinsip pemuaian zat dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan keuntungan dan kerugian. 1. Contoh Manfaat Pemuaian Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan dan pemanfaatan prinsip pemuaian dalam kehidupan sehari-hari Termometer Prinsip pemuaian digunakan pada alat pengukur suhu termometer. Alat ini terdiri dari pipa kaca kapiler yang diisi dengan zat cair, seperti raksa dan digunakan untuk mengukur suhu, permukaan zat cair dalam pipa akan naik memuai dan akan sejajar dengan garis-garis skala pada pipa untuk menunjukkan Keping BimetalKeping bimetal adalah dua buah keping logam yang berbeda koefisien muainya dan dikeling menjadi satu. Logam yang umum digunakan adalah perunggu dan invar paduan nikel dan baja. Koefisien muai invar lebih kecil daripada bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Jika dipanaskan, keping melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih kecil. Hal ini disebabkan logam yang koefisien muainya lebih kecil harus lebih pendek daripada logam yang koefisien muainya lebih besar. Sebaliknya, jika didinginkan, keping melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih bimetal dimanfaatkan pada alat-alat, seperti sakelar termal, termostat bimetal, termometer bimetal, dan lampu tanda arah sen Pemasangan Bingkai Logam pada RodaPrinsip pemuaian juga dimanfaatkan pada pemasangan bingkai logam, seperti ban baja pada roda besi lokomotif. Pemasangan ini dilakukan dengan cara baja yang berdiameter lebih kecil daripada roda besi dipanaskan sehingga memuai dan diameternya menjadi lebih besar daripada diameter ban baja tersebut dipasangkan pada roda. Setelah dingin, ban baja akan menyusut sehingga menempel sangat kuat pada Pengelingan Pelat LogamMengeling adalah menyambung dua pelat dengan menggunakan paku keling. Paku keling dalam keadaan panas sampai berpijar putih dimasukkan ke dalam lubang keadaan tersebut, ujung paku keling dipukul rata. Setelah dingin, paku menyusut dan menjepit kedua pelat dengan sangat Contoh Kerugian Pemuaian Selain memiliki manfaat, proses pemuaian juga dapat mendatangkan masalah sehingga menyebabkan kerugian. Berikut ini beberapa contohnya Sambungan Rel Kereta Api Membengkoknya rel kereta api disebabkan adanya pemuaian akibat pemanasan sinar matahari. Bengkoknya rel kereta tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan sehingga pada ujung-ujung sambungan dibuat celah agar pada saat pemuaian tidak saling Celah Pemuaian pada Jalan Layang Pada siang hari panas, jalan layang akan mengalami pemuaian. Pemuaian ini akan mengakibatkan jalan menjadi mengatasi pemuaian tersebut, pada sambungan jalan dipasang celah baca sehingga terdapat ruang untuk pemuaian. Kaca JendelaPada saat cuaca panas, kaca jendela dapat pecah. Penyebabnya adalah pada saat terpanasi, tidak ada ruang untuk pemuaian sehingga kaca menekan dengan kuat pada bingkai kaca kaca jendela tidak pecah akibat cuaca panas, ukuran bingkai kaca jendela harus dibuat lebih besar daripada ukuran kaca sehingga terdapat celah untuk pemuaian. Contoh Soal Pemuaian Berikut ini adalah beberapa contoh soal tentang pemuaian dan jawabannya1. Mengapa pemuaian pada zat cair lebih besar daripada pemuaian pada zat padat?JawabKarena jarak partikel molekul zat cair lebih renggang dari zat padat sehingga lebih mudah memisahkan Pemuaian panjang dan lebar benda merupakan panjang dan lebar benda merupakan pemuaian luas. Jenis pemuaian ini sering terjadi pada benda berbentuk lempengan, contohnya Pada saat kita memanaskan air hingga mendidih, maka sebagian air akan tumpah. Hal ini disebabkan oleh...JawabDisebabkan oleh angka pemuaian air lebih besar dari angka pemuaian Prinsip kerja termometer raksa adalah... JawabTermometer raksa bekerja berdasarkan prinsip pemuaian volume air Mengapa pemuaian pada zat padat sukar diamati daripada pemuaian zat gas?JawabPemuaian zat padat sukar diamati karena pertambahan ukurannya kecil. Selain itu, zat padat cenderung diam saja, berbeda dengan zat cair dan gas yang bebas Apabila desain jendela tidak diberi ruangan pemuaian maka saat terjadi pemuaian, kaca akan...JawabJika kaca tidak diberi ruangan pemuaian, maka kaca akan Mengapa tutup botol dari logam yg dipanaskan akan mudah dibuka karena...JawabKarena pemuaian tutup botol lebih cepat dari pemuaian botol. Sehingga, tutup botol akan longgar dan mudah dibuka. Koefisien muai tutup botol yang terbuat dari logam lebih besar dari koefisien muai botol yang terbuat dari Soal 8 Sebatang besi yang panjangnya 50 cm pada suhu 20 oC, dipanaskan sampai mencapai suhu 120 oC. Hitunglah pertambahan panjang dan panjang akhir pada suhu 120 oC!JawabanDiketahuiBatang itu berbahan besi, artinya memiliki koefisien muai panjang α sebesar 0,000012 /oCL0 = 50 cmT0 = 20 oCT = 120 oCDitanyakana. ΔL...?b. Lt...? Penyelesaiana. Pertambahan panjang besi ΔL ΔL = L0 . α . ΔT = 50 . 0,000012 . 100 = 0,075 cmb. Panjang akhir besi LtLt = ΔL + L0 = 0,075 + 50 = 50,075 cmJadi, pertambahan panjang dan panjang akhir besi berturut-turut adalah 0,075 cm dan 50,075 Soal 9 Sebuah lempengan besi yang luasnya mula-mula 20 cm2 pada suhu 30 oC, kemudian lempengan besi dipanaskan hingga mencapai 110 oC. Jika koefisien muai panjang besi adalah 0,000012 /oC. Berapakah luasnya sekarang?Jawaban Diketahuiα = 0,000012 /oCA0 = 20 cm2T0 = 30 oCT = 110 oCDitanyakanAt...? PenyelesaianAt = A0 {1 + 2αT - T0} = 20 {1 + 2 . 0,000012 110 - 30 = 20 {1 + 0,000024 . 80} = 20 {1 + 0,0092} = 20 . 1,0092 = 20,0384 cm2Jadi, luas lempengan besi sekarang adalah 20,0384 cm2. Contoh Soal 10 Volume besi pada suhu 40 oC adalah 125 cm3. Jika koefisien muai panjang besi 0,000012 /oC, berapakah volume pada suhu 60 oC?JawabanDiketahuiα = 0,000012 /oCV0 = 125 cm3T0 = 40 oCT = 60 oCDitanyakanVt...? PenyelesaianVt = V0 {1 + 3αT - T0} = 125 {1 + 3 . 0,000012 60 - 40 = 125 {1 + 0,000036 . 20} = 125 {1 + 0,00072} = 125 . 1,00072 = 125,09 cm3Jadi, volume besi pada suhu 60 oC adalah 125,09 cm3. KesimpulanJadi, pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena disebabkan oleh kenaikan suhu. Terdiri dari pemuaian panjang, luas, dan volume pada zat padat, cair, dan gas. Gimana adik-adik, udah paham materi pemuaian di atas? Jangan lupa lagi dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga Hendri. 2010. Rumus Jitu Fisika SMP. Yogyakarta IndonesiaTera. Pauliza, Osa. 2008. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XI. Bandung Grafindo Media Pratama. Prasodjo, Budi dkk. 2009. Physics For Junior High School Year VII Bilingual. Jakarta Yudhistira.
PenurunanRumus Muai Panjang dan Contoh Soal. Percobaan menunjukkan bahwa perubahan panjang ∆L pada semua zat padat, dengan pendekatan yan sangat baik, berbanding lurus dengan perubahan suhu ∆T. Perubahan panjang juga sebanding dengan panjang awal L0 seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini. Sebagai contoh, untuk perubahan suhu
diterbitkan 0448 Fisika Khotimahaja927 Menjawab Menjawabил sdila7570 jawaban Koefisien muai ruang gas γ = ¹/₂₇₃ ºC⁻¹ = ¹/₂₇₃ K Menjawab Menjawabил mastersyarifudin jawaban Besarnya adalah 1 / 273 k... Menjawab Menjawabил zheaa jawaban 0,0011/○c sorry kalau salah Menjawab Menjawabил keyshajasmine25 jawaban 1. P = w/T P = P= 50 Watt 2. B 3. A 4. Sulfur dioksida 5. Gay lussac Menjawab Menjawabил abeldevara5807 jawaban jawabanruang gas= ruang untuk bernapasruang gas hidrogen = ruang untuk ac Menjawab Menjawabил mellko4533 jawaban Ahli fisika yang telah berhasil menemukan koefisien muai ruang gas adalah Robert boyleRobert Boyle menyatakan tentang sifat gas bahwa massa gas jumlah mol dan temperatur suatu gas dijaga konstan, sementara volume gas diubah ternyata tekanan yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian hingga perkalian antara tekanan P dan volume V, selalu mendekati konstan. Dengan demikian suatu kondisi bahwa gas tersebut adalah gas sempurna ideal.Dari hasil eksperimen yang dilakukan ternyata koefisien muai untuk semua jenis gas adalah sama yaitu 1/273 /K atau 0,00367 /K Menjawab Menjawabил FaraztraZaky jawaban Angka muai gas untuk semua jenis gas besarnya sama yaitu Ygas = f°C Untuk menghitung perubahan volum terhadap perubahan suhu pada tekanan tetap digunakan rumus Vt = Vo {1 + y. t} atau Vt = Vo {1 + 1/273 . t} Keterangan y = koefisien muat gas = 1/273 1°C t = kenaikan suhu dari 0°C menjadi t°C Vo = volum gas pada 0°C Vt = volum gas pada t°C Menjawab Menjawabил UBAY129999 jawaban Besarnya 1/273 derajat C^-1 Menjawab Menjawabил ideko1605 jawaban Koefisien muai volume ruang semua gas sama besar, yaitu 1/273 satu per dua ratus tujuh puluh tiga atau 0,003663/derajat Celsius Menjawab Menjawabил kaila9854 jawaban Penemu koefisien muai ruang gas tidak dicantumkan namanya seperti pada koefisien muai panjang,luas dan volumesemoga membantu Menjawab Menjawabил angkiaditiya08 jawaban Robert boylemaaf ya kalau salah Menjawab Menjawabил rahma60222 jawaban Vt = V0 1 + γ + ΔTγ = Vt - V0 + / V0 Pertanyaan Lain Fisika resyah45 - 1830 AndryanFJ5924 - 1535 intannf13 - 1730 lisa6045 - 0543 eldrian12 - 1530 sitinatina - 0630 Filmizzudin - 1712 fitri98636 - 1420 fadilagoma26 - 1258 apriyono70 - 0430
Padatekanan yang sama, semua gas akan mengalami tingkat pemuaian yang sama. Gas akan mengalami pemuaian seiring dengan bertambahnya temperatur. Pengaruh panas terhadap pemuaian gas telah dijelaskan dalam aturan Charles. Gas akan memenuhi 1/273,15 ruangan lagi seiring dengan kenaikan temperatur 1oC dan sebaliknya akan berkurang ketika
Pada umumnya semua zat memuai jika dipanaskan, kecuali air pada suhu di antara 0oC dan 4oC volumenye menyusut. Pemuaian zat umumnya terjadi ke segala arah, ke arah panjang, ke arah lebar dan ke arah tebal. Namun, pada pembahasan tertentu mungkin kita hanya memandang pemuaian ke satu arah tertentu, misalnya ke arah panjang, sehingga kita hanya hanya membahas pemuaian panjang. Untuk zat cair dan gas yang bentuknya tidak tentu maka kita hanya membahas pemuaian volumenya. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas pemuaian volume pada zat padat, zat cair, dan zat gas lengkap dengan rumus, contoh soal dan pembahasannya. Namun sebelum itu, kita ulas dahulu materi tentang pemuaian panjang dan luas berikut ini. Apa itu Pemuaian Panjang? Pemuaian panjang disebut juga dengan pemuaian linier. Pemuaian panjang zat padat berlaku jika zat padat itu hanya dipandang sebagai satu dimensi berbentuk garis. Di SMP materi ini sudah dibahas dan percobaan yang telah membahas tentang pemuaian panjang zat padat adalah percobaan Musschenbroek. Hasil dari percobaan Musschenbroek dapat disimpulkan bahwa pertambahan panjang zat padat yang dipanasi sebanding dengan panjang mula-mula, sebanding dengan kenaikan suhu dan tergantung pada jenis zat padat. Untuk membedakan sifat muai berbagai zat digunakan konsep koefisien muai. Untuk pemuaian panjang digunakan konsep koefisien muai panjang atau koefisien muai linier yang dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang zat dengan panjang mula-mula zat, untuk tiap kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu. Jika koefisien muai panjang dilambangkan dengan α dan pertambahan panjang ΔL, panjang mula-mula L0 dan perubahan suhu ΔT maka koefisien muai panjang dapat dinyatakan dengan persamaan α = L …,,,,…. Pers. 1 L0T Sehingga satuan dari α adalah 1/K atau K-1. Dari persamaan 1 di atas, diperoleh pula persamaan berikut. L = αL0T ……...…. Pers. 2 Dimana L = Lt – L0, sehingga persamaan 2 menjadi Lt – L0 = αL0T Lt = L0 + αL0T Lt = L01 + αT ... Pers. 3 Keterangan Lt = panjang benda saat dipanaskan m L0 = panjang benda mula-mula m α = koefisien muai linear/panjang /oC T = perubahan suhu oC Tabel Koefisien Muai Panjang dari Beberapa Jenis Zat Padat Jenis Bahan Koefisien muai Panjang dalam K-1 Kaca 0,000009 Baja/besi 0,000011 Aluminium 0,000026 Pirex Pyrex 0,000003 Platina 0,000009 Tembaga 0,000017 Apa itu Pemuaian Luas? Jika zat padat tersebut mempunyai 2 dimensi panjang dan lebar, kemudian dipanasi tentu baik panjang maupun lebarnya mengalami pemuaian atau dengan kata lain luas zat padat tersebut mengalami pemuaian. Koefisien muai pada pemuaian luas ini disebut dengan koefisien muai luas yang diberi lambang β. Analog dengan pemuaian panjang, maka jika luas mula-mula A0, pertambahan luas ΔA dan perubahan suhu ΔT, maka koefisien muai luas dapat dinyatakan dengan persamaan β = A ……..…. Pers. 4 A0T Dari persamaan 4 di atas, diperoleh pula persamaan berikut. A = βA0T …..…...…. Pers. 5 Dimana A = At – A0, sehingga persamaan 5 menjadi At – A0 = βA0T At = A0 + βA0T At = A01 + βT ….. Pers. 6 At = A01 + 2αT ... Pers. 7 Keterangan At = luas benda saat dipanaskan m2 A0 = luas benda mula-mula m2 β = 2α = koefisien muai luas /oC T = perubahan suhu oC Pemuaian Volume pada Zat Padat Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan mengalami pemuaian volum. Koefisien pemuaian pada pemuaian volum ini disebut dengan koefisien muai volum atau koefisien muai ruang yang diberi lambang γ. Jika volum mula-mula V0, pertambahan volum ΔV dan perubahan suhu ΔT, maka koefisien muai volum dapat dinyatakan dengan persamaan γ = V ………. Pers. 8 V0T Dari persamaan 8 di atas, diperoleh pula persamaan berikut. V = γV0T …..……. Pers. 9 Dimana V = Vt – V0, sehingga persamaan 9 menjadi Vt – V0 = γV0T Vt = V0 + γV0T Vt = V01 + γT .… Pers. 10 Vt = V01 + 3αT … Pers. 11 Keterangan Vt = luas benda saat dipanaskan m3 V0 = luas benda mula-mula m3 γ = 3α = koefisien muai volume /oC T = perubahan suhu oC Pemuaian Volume pada Zat Cair Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pada umumnya setiap zat memuai jika dipanaskan, kecuali air jika dipanaskan dari 0oC sampai 4oC akan menyusut. Sifat keanehan air seperti itu disebut anomali air. Grafik anomali air seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini. Keterangan Pada suhu 4oC diperoleh a volume air terkecil b massa jenis air terbesar Karena pada zat cair hanya mengalami pemuaian volume, maka pada pemuaian zat cair hanya diperoleh persamaan berikut. Vt = V01 + γT V = γV0T Tabel Koefisien Muai Ruang Zat Cair untuk Beberapa Jenis Zat dalam Satuan K-1 No. Jenis Zat Cair Koefisien muai Panjang 1. Alkohol 0,0012 2. Air 0,0004 3. Gliserin 0,0005 4. Minyak parafin 0,0009 5. Raksa 0,0002 Pemuaian Volume pada Zat Gas Jika gas dipanaskan, maka dapat mengalami pemuaian volume dan dapat juga terjadi pemuaian tekanan. Dengan demikian pada pemuaian gas terdapat beberapa persamaan, sesuai dengan proses pemanasannya. 1. Pemuaian Volume pada Tekanan Tetap Isobarik Perhatikan gambar berikut ini. Keterangan Gambar a gas di dalam ruang tertutup dengan tutup yang bebas bergerak. Gambar b gas di dalam ruang tertutup tersebut dipanasi dan ternyata volume gas memuai sebanding dengan suhu mutlak gas. Jadi pada tekanan tetap, volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas itu. Pernyataan itu disebut Hukum Gay-Lussac. Secara matematik dapat dinyatakan V ~ T Atau secara lengkap dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut. V = tetap atau V1 = V2 … Pers. 12 T T1 T2 2. Pemuaian Tekanan Gas pada Volume Tetap Isokhorik Perhatikan gambar berikut ini. Gas dalam ruang tertutup rapat yang sedang dipanasi. Jika pemanasan terus dilakukan maka dapat terjadi ledakan. Hal tersebut dapat terjadi karena selama proses pemanasan, tekanan gas di dalam ruang tertutup tersebut memuai. Pemuaian tekanan gas tersebut sebanding dengan kenaikan suhu gas. Jadi, pada volume tetap tekanan gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Pernyataan itu disebut juga dengan hukum Gay-Lussac. Secara matematik dapat dinyatakan sebagai berikut. P ~ T Atau secara lengkap dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut. P = tetap atau P1 = P2 … Pers. 13 T T1 T2 3. Pemuaian Volume Gas pada Suhu Tetap Isotermis Perhatikan gambar berikut ini. Keterangan Gambar a Gas di dalam ruang tertutup dengan tutup yang dapat digerakkan dengan bebas. Gambar b Pada saat tutup tabung digerakkan secara perlahan-lahan, agar suhu gas di dalam tabung tetap maka pada saat volume gas diperkecil ternyata tekanan gas dalam tabung bertambah besar dan bila volume gas diperbesar ternyata tekanan gas dalam tabung mengecil. Jadi, pada suhu tetap, tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas. Pernyataan itu disebut hukum Boyle. Salah satu penerapan hukum Boyle yaitu pada pompa sepeda. Dari hukum Boyle tersebut, diperoleh PV = tetap atau P1V1 = P2V2 ………. Pers. 14 Jika pada proses pemuaian gas terjadi dengan tekanan berubah, volum berubah dan suhu berubah maka dapat diselesaikan dengan persamaan hukum Boyle - Gay Lussac, dimana PV = tetap atau P1V1 = P2V2 … Pers. 15 T T1 T2 Contoh Soal dan Pembahasan 1. Sebatang besi yang panjangnya 80 cm, dipanasi sampai 50oC ternyata bertambah panjang 5 mm, maka berapa pertambahan panjang besi tersebut jika panjangnya 50 cm dipanasi sampai 60oC? Penyelesaian Diketahui L01 = 80 cm L02 = 50 cm T1 = 50oC T2 = 60oC L1 = 5 mm Ditanyakan L2 = …? Jawab Karena jenis bahan sama besi, maka α1 = α2 4000L2 = 5 × 3000 4000L2 = 15000 L2 = 15000/4000 L2 = 3,75 mm 2. Sebuah bejana tembaga dengan volume 100 cm3 diisi penuh dengan air pada suhu 30oC. Kemudian keduanya dipanasi hingga suhunya 100oC. Jika αtembaga = 1,8 × 10-5/oC dan γ air = 4,4 × 10-4/oC. Berapa volume air yang tumpah saat itu? Penyelesaian Diketahui V0 tembaga = V0 air = 100 cm3 T = 100oC – 30oC = 70oC α tembaga = 1,8 × 10-5/oC γ tembaga = 3α = 3 × 1,8 × 10-5 = 5,4 × 10-5/oC γ air = 4,4 × 10-4/oC Ditanyakan V air yang tumpah = …? Jawab Untuk tembaga Vt = V01 + γT Vt = 1001 + 5,4 × 10-5 × 70 Vt = 1001 + 3,78 × 10-3 Vt = 1001 + 0,00378 Vt = 1001,00378 Vt = 100,378 cm3 Untuk air Vt = V01 + γT Vt = 1001 + 4,4 × 10-4 × 70 Vt = 1001 + 3,08 × 10-2 Vt = 1001 + 0,0308 Vt = 1001,0308 Vt = 103,08 cm3 Jadi, volume air yang tumpah adalah sebagai berikut. V air tumpah = Vt air – Vt tembaga V air tumpah = 103,08 – 100,378 V air tumpah = 2,702 cm3 3. Gas dalam ruang tertutup mempunyai tekanan 1 cmHg. Jika kemudian gas tersebut ditekan pada suhu tetap sehingga volum gas menjadi 1/4 volum mula-mula, berapa tekanan gas yang terjadi? Penyelesaian Diketahui P1 = 1 atm V2 = 1/4 V1 Ditanyakan P2 = …? Jawab P1V1 = P2V2 1V1 = P21/4V1 V1 = 1/4V1P2 P2 = 4 atm
. yd7x7ae98s.pages.dev/238yd7x7ae98s.pages.dev/58yd7x7ae98s.pages.dev/406yd7x7ae98s.pages.dev/297yd7x7ae98s.pages.dev/216yd7x7ae98s.pages.dev/428yd7x7ae98s.pages.dev/290yd7x7ae98s.pages.dev/144
angka muai gas besarnya sama dengan